Konfrensi Ayah Bunda Platinum 2017 di Bandung

Morinaga sebagai salah satu produsen susu formula di Indonesia percaya bahwa ASI adalah yang terbaik bagi bayi, itu sebabnya Morinaga mendukung program ASI Ekslusif bagi bayi usia 0-6 bulan yang dapat dilanjutkan hingga usia 2 tahun dengan bantuan makanan pendamping yang sesuai. Pemberian ASI memberikan banyak manfaat, termasuk dapat mempererat ikatan batin antara Bunda dan Si Kecil. 

Memberikan yang terbaik merupakan inspirasi setiap orang tua itu sebabnya kita harus memperhatikan asupan nutrisi selama masa pertumbuhan Si Kecil. Morinaga Chil Kid Platinum dan Morinaga Chil School Platinum merupakan kombinasi antara zat gizi makro (protein) dan mikro (vitamin & mineral) yang dapat memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan Buah Hati kita.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum
*mohon maaf bila foto dan tulisan berbeda ya, soalnya selama acara saya sibuk ngetweet dan foto slide yang ditampilkan sebagai bahan tulisan 😁 *
Sebagai tanda kepeduliannya, Morinaga mengadakan Konfrensi Ayah Bunda Platinum yang diadakan di 25 kota besar di Indonesia, dan Bandung merupakan kota ke delapan yang beruntung bisa mendapatkan ilmu dari berbagai ahli di bidangnya.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum
*sejak pagi para bunda dan ayah sudah memadati meja registrasi untuk menukarkan undangan dengan goodie bag yang berisi produk sample Kalbe Group seperti Chilkid, Prenagen, dan Milna *

Sebenarnya apa sih Konfrensi Ayah Bunda Platinum itu? Konfrensi Ayah Bunda Platinum adalah sarana belajar bagi orang tua mengenai sinergi nutrisi dan stimulasi dan mempraktekkan secara langsung berbagai aktivitas stimulasi anak. Edukasi disini diberikan oleh para ahli di bidangnya, untuk Konfrensi Ayah Bunda Platinum di Bandung tanggal 5 Agustus 2017 yang lalu kami mendapat siraman ilmu dari dr. Ahmad Suryawan, SpA(K) yang merupakan Ketua divisi tumbuh kembang anak dan remaja dan dr. Rose Mini M.Psi selaku Ketua Program Studi Terapan Fakultas Psikologi UI.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum

Sejak pukul 8 pagi para ayah dan bunda mulai mengantri di meja registrasi, saya senang melihat antusias para ayah dan bunda untuk lebih memahami pentingnya sinergi antara nutrisi, stimulasi serta peran orang tua dalam mengembangkan generasi platinum yang multitalenta.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum

Acara dibuka oleh dr. Ahmad Suryawan, SpA(K) yang mengajak para orang tua memahami bagaimana faktor biologis (nature) dan faktor pengasuhan orang tua (nurture) berinteraksi secara dinamis dan berkesinambungan. Kualitas tumbuh kembang jangka panjang seorang anak juga di tentukan oleh keseimbangan faktor resiko dan protektif sejak usia janin di dalam kandungan hingga usia 18 tahun. Itu sebabnya seorang anak yang lahir normal belum tentu normal seumur hidupnya, begitu juga kebalikannya, anak yang lahir dengan kebutuhan khusus bisa menjadi normal bila kita bisa menciptakan bonding sekaligus stimulasi yang tepat.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum

dr. Ahmad Suryawan, SpA(K) mengibaratkan proses tumbuh kembang seorang anak dengan sebuah perisai dengan 3 sisi yang saling terkait, dengan tambahan sistem kesehatan saluran cerna pada bagian ujung perisai.


Proses pembentukan perisai pelindung harus dimulai sejjak dalam kandungan dan diharapkan telah terbentuk dengan kokoh sebelum si kecil mencapai usia dua tahun. Sehingga bila terjadi berbagai gangguan atau keterlambatan dalam pembentukannya, maka si kecil beresiko tinggi mengalami gangguan tumbuh kembang di masa depan, yang tentu tidak mudah untuk mengatasinya.. Sehingga membentuk perisai pelindung di usia dini adalah langkah investasi yang paling mudah dan murah dibandingkan dengan langkah mengatasi berbagai masalah ketika si kecil sudah mengalami gangguan tumbuh kembang. Amit-amit ya moms 😟 

Konfrensi Ayah Bunda Platinum
*sebelum acara dimulai ada berbagai booth yang bisa dicoba, seperti booth #30harimain dimana anak-anak bisa bermain bersama dengan ayah dan bunda*

Menurut dr. Ahmad Suryawan, SpA(K) 1000 hari pertama dalam kehidupan seorang anak sangat menentukan kualitas hidup dan kapabilitas sebagai manusia. Karena 1000 hari pertama akan menjadi sebuah jendela kesempatan, karena 80% kemampuan manusia dibentuk dalam periode tersebut. Dimulai dengan pembentukan organ - organ penting, seperti otak jantung, panca indra. Selama dalam masa kandungan berjalan 9 bulan 10 hari, berlanjut dengan organ - organ tersebut akan berfungsi secara mandiri melalui masa transisi di 6 bulan pertama sejak balita lahir. Di tahun kedua, si kecil akan mengembangkan 15% sisanya sebelum usia 5 tahun, sehingga yang tersisa di atas umur 5 tahun hanya 5% saja, sebuah angka yang sangat kecil bila kita berusaha memaksimalkan kualitas dan potensi anak kita di usia yang sudah sangat terlambat itu.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum
*selain itu juga ada booth Morinaga, yang memiliki penawaran menarik dengan berbagai hadiah lucu untuk si kecil*

Sisi pertama dari perisai pelindung tumbuh kembang si kecil adalah perkembangan otak. Otak yang berkembang sehat dan normal merupakan syarat utama anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Selain itu otak yang sehat juga sangat berperan dalam pembentukan sistem pertahanan tubuh si kecil. Bahan utama untuk pembentukan otak yang sedang dalam tahap perkembangan adalah pemenuhan nutrisi dan stimulasi orang tua. Nutrisi dibutuhkan untuk perkembangan dan pematangan sel otak. Sedangkan stimulasi dibutuhkan untuk merangkai sel otak menjadi jaringan sirkuit yang saling terkoneksi antara satu dengan yang lain. 

Asupan nutrisi pada 280 hari pertama di dalam kandungan sepenuhnya tergantung asupan makanan Ibu melalui plasenta. Ibu harus selalu berada pada status nutrisi yang baik pada saat sebelum dan selama hamil, yang selanjutnya pada 180 hari pertama setelah lahir nutrisi terbaik dipenuhi melalui pemberian ASI ekslusif. Pada 360 hari terakhir, ASI diteruskan dan didukung oleh berbagai variasi makanan yang kaya gizi untuk tumbuh kembang. Dan pada akhirnya pemenuhan nutrisi yang optimal selama 1000 hari pertama berpengaruh untuk pencegahan munculnya penyakit di usia dewasa atau dengan istilah Non Communicable Diseases (NCDs). 

Jadi bila ibu sedang memberi ASI untuk si kecil, usahakan tercipta bonding yang bagus ya bu, seperti contohnya bernyanyi atau bercerita untuk si kecil, bukan sekedar menyodorkan payudara lalu sibuk dengan gadget di tangan.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum
*selain itu juga ada booth Morinaga, yang memiliki penawaran menarik dengan berbagai hadiah lucu untuk si kecil*
Sisi kedua yang membentuk perisai pelindung si kecil adalah sistem perlindungan tubuh. Pada saat masih didalam kandungan si kecil akan terlindungi dari serangan sel-sel asing karena mendapat sel kekebalan dari ibu yang di transfer melalui plasenta. Namun setelah bayi lahir bayi harus mulai belajar melindungi dirinya sendiri, daya perlindungan yang di dapatkan dari ibu selama di dalam kandungan akan semakin menurun dan habis. 

Sistem perlindungan di bagi menjadi dua mekanisme, yaitu sistem perlindungan umum yang sebagian besar berada di luar tubuh seperti kult, cairan lendir di saluran nafas dan pencernaan, bulu mata juga bulu hidung. Yang kedua adalah sistem perlindungan khusus yang berada di dalam tubuh dan diperankan oleh sel darah dan sel getah bening.

Nutrisi di dalam ASI akan memicu munculnya kehidupan mikrobiota saluran cerna yang berperan penting untuk memproduksi berbagai zat antibodi yang dibutuhkan untuk pembentukan sistem ketahanan tubuh anak. ASI bukan hanya sumber nutrisi yang utama saja bagi bayi, tapi juga sarana transfer langsung sel kekebalan dari ibu ke bayi, sebagai pengganti plasenta dan tali pusat ketika masih ada di dalam kandungan. Itu sebabnya ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI selama 6 bulan pertama kehidupan si kecil. Karena anak yang mampu tumbuh dengan baik secara fisik akan mempunyai perlindungan umum yang baik pula.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum
*selain itu juga ada booth Prenagen, yang merupakan satu grup dengan Kalbe yang juga memiliki penawaran menarik untuk bunda*

Sisi ketiga yang membentuk perisai pelindung si kecil adalah pertumbuhan dan kemampuan fisik. Si kecil diharapkan dapat tumbuh dengan fisik berukuran normal dan proporsional sesuai dengan usianya. Secara alami, proses pertumbuhan fisik yang normal akan terbagi menjadi 3 fase yaitu ukuran berat badan, ukuran tinggi badan dan ukuran lingkar kepala. Tubuh si kecil yang sehat akan berusaha mencapai kecepatan dan hasil pertumbuhan yang sesuai potensi genetik yang diturunkan oleh ayah dan ibu. 

Sedangkan untuk pertumbuhan tulang sebagai representasi pertumbuhan linear akan tumbuh melalui tiga fase, di usia dini akan berlangsung dengan kecepatan tinggi, sesaat sebelum usia pra sekolah akan melambat, dan akan kembali berlangsung cepat ketika memasuki usia remaja dengan puncaknya saat pubertas.

Perkembangan awal yang sederhana akan menentukan perkembangan selanjutnya yang lebih rumit, misalnya, kemampuan anak memegang pinsil di usia dini akan menentukan kemampuannya untuk menulis di usia selanjutnya. Itu sebabnya perkembangan si kecil mempunyai pola yang tetap dan berurutan, sebagai contoh adalah perkembangan motorik kasar, biasanya akan dimulai dengan tengkurap, duduk, berdiri, berjalan dan berlari serta melompat. Bila salah satu tahap terlewati biasanya akan mempengaruhi kemampuannya di usia selanjutnya, seperti Ming xia yang mengalami fase merangkak hanya sebentar, lututnya kurang kuat, kalau berlari atau berjalan akan gampang capek.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum
*di sana juga ada Chilla dan Chillo yang siap menghibur anak-anak untuk berfoto bersama*

Perisai pelindung dapat mengamankan tumbuh kembang si kecil secara jangka panjang bila terbentuk secara kokoh dan kuat di usia dini. Kekuatan perisai tersebut ditentukan oleh struktur bangunan pondasi di bawahnya yaitu kesehatan saluran cerna. Faktor paling dominan yang mempengaruhi kesehatan saluran cerna di usia dini adalah komposisi dan fungsi mikrobiota didalamnya. Komposisi dan fungsi mikrobiota saluran cerna anak ditentukan sejak si anak lahir, anak yang lahir dengan cara alami melalui vagina terbukti memiliki komposisi mikrobiota yang berbeda dibandingkan dengan anak yang dilahirkan secara operasi.

Komposisi mikrobiota saluran cerna anak diharapkan sudah optimal pada usia dua tahun pertama, karena riset menyebutkan bahwa kesehatan saluran cerna yang diperankan komposisi mikrobiota pada usia dini akan membentuk sistem imunitas anak dan sangat terkait dengan pola pertumbuhan fisik anak dan juga mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan koneksi sirkuit otak.

Salah satu faktor yang mempengaruhi komposisi saluran cerna anak sebelum anak lahir adalah kondisi psikologis ibu saat hamil. Kondisi depresi pada ibu hamil akan mempengaruhi komposisi mikrobiota saluran cerna anak yang dilahirkannya. Pemberian antibiotik yang berlebihan atau sembarangan juga akan mempengaruhi saluran cerna anak, karena antibiotik tidak hanya membunuh mikrobiota jahat saja tapi juga mikrobiota baik yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan saluran cerna tersebut. Jadi kalau anak sakit sebaiknya jangan asal minum obat ya moms, sebaiknya dikonsultasikan pada dokter spesialis anak yang biasa menangani si kecil.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum

Nah kalau kita sudah mengenai 4 perisai pelindung tubuh, ini saatnya kita belajar mengenali gaya belajar untuk mengoptimalkan kecerdasan majemuk anak.

Cara individu untuk menyerap informasi atau yang sering diistilahkan sebagai gaya belajar, dapat membantu orang tua untuk menstimulasi kecerdasan anak agar tampil optimal. Macam-mMacam gaya belajar adalah:

1. Looker (Visual) 
Menyerap informasi dari lingkungan dengan menggunakan indera penglihatan. Ciri–cirinya adalah:
- Mudah mengingat sesuatu yang pernah dilihat, seperti gerakan, warna,bentuk, dan ukuran.
- Gemar mengobservasi lingkungan.
- Memiliki koordinasi mata-tangan (motorik halus) yang baik.

2. Listener (Auditory) 
Menyerap informasi dari lingkungan dengan menggunakan indera pendengaran. Ciri–cirinya adalah:
- Lebih mudah menyerap informasi yang didengar dibanding yang dilihat atau disentuhnya.
- Senang menirukan suara dan mudah mengingat suara yang didengar.
- Cenderung banyak bicara.

3. Mover (Kinesthetic) 
Menyerap informasi dari lingkungan dengan menggunakan indera peraba. Ciri–cirinya adalah:
- Suka melakukan aktivitas fisik yang memungkinkan untuk terus bergerak.
- Suka kegiatan motorik kasar, ingin menyentuh semua benda yang dilihatnya.
- Lebih cepat berjalan dari pada bicara.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum

Selain itu pola asuh orang tua adalah salah satu kunci menciptakan generasi platinum yang memiliki kecerdasan multitalenta. Apa sih pola asuh itu? Pola asuh adalah gaya pengasuhan yang diterapkan pada anak dan bersifat relative konsisten dari waktu ke waktu.


Banyak orang tua yang memberikan gadget atau mainan yang berteknologi tinggi untuk anaknya, namun tidak dengan pendampingan yang baik, akibatnya anak tidak mendapatkan bonding yang tepat dengan orang tua. Gadget sebenarnya bukan benda yang buruk, menurut dr. Ahmad Suryawan, SpA(K) sebaiknya sebelum anak mencapai usia 2 tahun jangan diperkenalkan kepada gadget dulu, bila diatas dua tahun sudah boleh menggunakan gadget dengan batas penggunaan satu jam per hari, dengan tujuan melindungi sistem pengelihatan anak.

Sesi selanjutnya adalah sesi mengenal kecerdasan emosi pada anak yang dipandu oleh dr. Rose Mini M.Psi yang biasa dipanggil bunda Romi. Era Globalisasi menuntut banyak perubahan dan penyesuaian diri. Perlu banyak persiapan untuk menghadapinya. Setiap orangtua ingin memiliki anak yang cerdas dan bertalenta di berbagai bidang. Hal ini sejalan dengan salah satu ciri anak generasi platinum Morinaga, yakni generasi multitalenta.

Kecerdasan merupakan keseluruhan kapasitas atau kemampuan belajar, memahami lingkungan, dan memecahkan masalah. Dahulu, kecerdasan identik dengan intelektual (IQ). Namun, ternyata IQ hanya 20% dari keberhasilan individu di masyarakat, sementara 80% ditentukan oleh kemampuan lainnya, termasuk Kecerdasan emosi (EI).

Konfrensi Ayah Bunda Platinum

Menurut Daniel Goleman ada 5 area Kecerdasan emosi, yaitu:
1. Kemampuan mengenal Emosi
Kemampuan menganalisis perasaan dan reaksi emosi yang tampil dari dalam diri.

2. Kemampuan mengelola emosi atau kontrol diri
Kemampuan mengendalikan emosi yangdirasakan dan kemudian menampilkan reaksi yang sesuai.

3. Kemampuan memotivasi diri
Kemampuan menguasai diri untuk mencapai tujuan tertentu.

4. Kemampuan mengenali emosi orang lain / empati
Kemampuan untuk memahami perasaan, keinginan, dan pikiran orang lain.

5. Kemampuan membina hubungan
Kemampuan membina hubungan dengan keluarga dan orang lain

Untuk mengembangkan kecerdasan emosi anak, orangtua juga perlu mengasah kecerdasan emosi yang dimilikinya juga. Oleh karena itu, setiap orangtua perlu memiliki gambaran mengenai kondisi kecerdasan emosinya sendiri, sebagai langkah awal sebelum melakukan stimulasi pada anak agar kecerdasan emosi anak dapat berkembang dengan baik.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum

Aktivitas bermain terkadang dianggap sebagai aktivitas yang tidak penting. Padahal sebaliknya. bermain justru dapat membentuk berbagai prestasi luar biasa untuk anak di masa depannya. Pakar psikologi dan pendidikan dari Universitas Cambridge, Dr. David Whitebread, mengungkapkan beberapa fakta tentang bermain di zaman sekarang. Beberapa di antaranya adalah, kesempatan anak untuk dapat bermain kini dibatasi dengan situasi sosial yang cenderung terpengaruh budaya perkotaan

Padahal, kemampuan anak untuk bermain adalah indikasi penting bagi pertumbuhannya agar bisa menjadi manusia dewasa yang produktif dan sukses beradaptasi terhadap lingkungannya. Selain Itu, bermain juga terbukti mampu meningkatkan hubungan emosional Si Kecil terhadap orangtuanya, dan dapat memotivasinya untuk dapat berprestasi, dan suka mempelajari hal-hal baru yang ada di sekitarnya.

Lantas, kapan sebaiknya menerapkan proses bermain demi mengoptimalkan tumbuh kembang Si Kecil? Sebuah studi menunjukkan bahwa 1000 hari pertama kehidupan Si Kecil (Golden Age) adalah momen fisik, intelektual, sosial, serta emosionalnya sedang berkembang pesat. Di tahap inilah terlihat bahwa di hari ke-1000, struktur otak Si Kecil telah mencapai 80% dari Struktur Otak Dewasa. Maka, di masa inilah hendaknya Si Kecil diberikan nutrisi dan stimulasi yang tepat untuk mengasah Kecerdasan Multitalentanya melalui kegiatan bermain.

Lalu, bagaimana menerapkan permainan yang mampu menstimulasi kecerdasan Si Kecil secara maksimal? Tentunya, dengan memberikan permainan yang sesuai dengan kelompok usianya, Bunda. Mari simak penuturan di bawah ini untuk mempelajari permainan yang tepat bagi pertumbuhannya. 

Konfrensi Ayah Bunda Platinum

Permainan Sesuai Usia Si Kecil
Menurut studi Dr. David Whitebread, stimulasi Kecerdasan Si Kecil dengan bermain, dapat langsung dimulai sejak Si Kecil baru dilahirkan, dengan stimulasi yang sesuai dengan usianya. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai aturan bermain sesuai usia Si Kecil :

0 – 12 Bulan
Ayah dan Bunda bisa memberikan satu set hiasan atau ornamen dalam berbagai bentuk yang digantung di atas tempat tidur Si Kecil. Selain itu, bisa juga perangkat mainan dari berbagai bentuk, warna, serta tekstur yang ditempel di papan untuk merangsang gerakan sensorik Si Kecil dan pemahaman Si Kecil terhadap beragam bentuk di sekitarnya.

12 – 24 Bulan
Si Kecil mulai belajar berkomunikasi lebih baik dengan gestur, suara, dan kata-kata. Ayah dan Bunda dapat mulai mengenalkan warna kepada Si Kecil melalui permainan sederhana yang mengajaknya untuk mengenali dan mengingat berbagai macam warna di sekitarnya. Selain itu, belajar menyentuh beragam bentuk dan rasa serta membuat pola-pola sesuai imajinasi Si Kecil, juga mampu mengasah daya kreativitasnya.

24 – 36 Bulan
Pada tahap ini, Si Kecil sudah mulai mengembangkan kemampuan sosialnya dan kemampuan imajinasi yang lebih luas. Ayah dan Bunda dapat mulai mengajaknya melakukan permainan berpura-pura bersama teman sebayanya untuk lebih mengeksplorasi daya kreativitasnya Selain itu, orangtua juga dapat mulai memperkenalkan alam sekitar kepada Si Kecil. Pergi ke kebun binatang dan mintalah Si Kecil untuk menceritakan ulang apa yang dia lihat di sana, agar kemampuan berbicara dan kecintaannya terhadap alam terasah dengan baik.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum

Selain permainan di atas, masih banyak ide bermain yang bisa Ayah dan Bunda pelajari untuk menstimulasi Kecerdasan Mutitalenta Si Kecil. Untuk tahu lebih banyak tentang bermain dan mengasah Kecerdasan Multitalenta Si Kecil sejak dini secara lebih lengkap, yuk bergabung di www.morinagamiplayplan.com. Morinaga menggalakkan #30HariMain melalui website yang membantu orang tua untuk mengembangkan talenta dengan cara bermain. MIPP menyediakan fitur yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi kecerdasan si kecil dan membantu orang tua untuk mengasah multiple intelegence pada si kecil dengan ide permainan yang bervariasi.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum
*Teuku Zacky sebagai moderator juga berbagi pengalaman sebagai ayah dari 2 anak yang sedang tumbuh kembang, ternyata salah satu anaknya berbakat menjadi athlete loh menurut bunda Romi* 

dr. Howard Gardner mengatakan bahwa kecerdasan seseorang itu terdiri dari berbagai bentuk yang meliputi:
1. Musical Intelligence, kecerdasan dalam bermusik yaitu kemampuan mengekspresikan diri melalui musik.
2. Kinestetik Intelligence, kecerdasan gerak tubuh yaitu kemampuan menggunakan kecekatan tubuh.
3. Logical Intelligence, kecerdasan logika dan angka yaitu kemampuan berhitung dan aritmatika.
4. Visual Intelligence, kecerdasan gambar dan ruang yaitu kemampuan mengimajinasikan atau membayangkan sesuatu.
5. Linguistik Intelligence, kecerdasan bahasa yaitu kemampuan berekspresi secara verbal..
6. Interpersonal Intelligence, kecerdasan antar pribadi yaitu kemampuan berinteraksi dengan orang lain.
7. Intrapersonal Intelligence, yaitu kemampuan menganalisis diri sendiri.
8. natural Intelligence, kecerdasan mampu memahami alam yaitu kemampuan mengenal alam sekitar..

Konfrensi Ayah Bunda Platinum
*hadiah doorprize buat peserta, hadiah utamanya IPad Mini lho*

Kegiatan bermain memberikan banyak peluang bagi anak untuk belajar, diantaranya adalah:
- Melatih kemampuan fisik, sosial emosi dan kemampuan berpikir anak.
-  menjadi sarana rekreasi bagi anak.
- Anak belajar memahami dan menaati aturan. 
- Memberi kesempatan pada anak untuk belajar bersosialisasi juga bekerjasama dengan orang lain.
- Persiapan untuk menjalankan peran di kehidupan orang dewasa.
- Menstimulasi kecerdasan majemuk anak.

Berdasarkan tahapan perkembangan dan kematangan kognitif anak, permainan dapat di bedakan menjadi:
1. Bermain Fungsional
Permainan ini biasa dimainkan sejak anak lahir hingga usia 2 tahun biasanya di tandai dengan gerakan berulang,, manipulasi atau gerakan meniru. Fungsinya untuk mengembangkan kemampuan otot dan fisik contoh permainannya adalah menggoncangkan krincingan, mengejar suatu benda, mengangkat benda, dll.

2, Bermain Konstruktif
Permainan ini bisa dimulai saat anak berusia 2- tahun, biasanya di tandai dengan aktivitas membuat sesuatu dengan material yang ada, seperti menyusun lego menumpuk bantal menjadi menara, bongkar pasang puzzle, dll.

3. Bermain Peran
enis permainan ini dimainkan oleh anak berusia 3-7 tahun yang ditandia dengan kemampuan anak untuk berpura-pura menjalani peran tertentu atau menjadikan suatu objek seakan-akan menjadi benda yang lain. Contoh permainannya adalah berpura-pura menjadi pedagang di pasar, bermain masak-masakan dan berpura-pura menjadi koki, memainkan penggaris sebagai pesawat, dll.

4. Bermain Aturan
Jenis permainan ini biasnaya dimainkan oleh anak berusia 7 tahun keatas yang ditandai dengan adanya aturan yang harus dipatuhi saat memainkan sesuatu. Contoh permainannya adalah petak umpet, catur, ular tangga, sepak bola dll.

Konfrensi Ayah Bunda Platinum
*isi goodie bagnya habis di konsumsi sama Ming xia sebelum acara selesai hahahaa padahal selama acara Ming xia sama papihnya di FCL lho, tapi pas lunch break pengen ketemu mommy katanya. Dia tahu ajah kalau mommy dapat goodie bag yang bisa dia konsumsi hehehee*

Saya senang sekali bisa mendapatkan banyak masukan dan ilmu dari narasumber di acara Konfrensi Ayah Bunda Platinum Persembahan Morinaga yang diadakan sabtu yang lalu, rasanya belum puas menimba ilmu eh udahan acaranya. Seandainya tahun depan diadakan lagi acara serupa saya pasti daftar lagi hehehee semoga setelah saya mengikuti Konfrensi Ayah Bunda Platinum Persembahan Morinaga ini, saya bisa menjadi ibu yang lebih baik lagi dan mengerti bahwa anak adalah titipan Tuhan yang tidak dipaksa dan dibentuk semau kita. Sekarang tinggal PR nya nih, bisa nggak saya terapkan ke Ming xia ya?

Konfrensi Ayah Bunda Platinum

Oh ya, Morinaga juga memiliki program #SiapCerdaskanBangsa yang mengajak para orang tua untuk membantu mewujudkan impian anak Indonesia untuk meraih masa depan yang lebih baik lagi, dengan cara mendapat pendidikan yang lebih layak. Cara ikutannya gimana? Cukup dengan membeli Morinaga Chil Kid Platinum Moricare+Prodiges  ukuran 800gr maka kita sudah menyumbang sepuluh ribu rupiah yang akan di salurkan ke ASA (Act, Serve, Aspire) untuk me rehabilitasi sekolah-sekolah di Indonesia.

Bye bye now 😊
Don't forget to follow me on

28 comments

  1. Lengkaaaap sebagai panduan parenting.

    ReplyDelete
    Replies
    1. pas seminarnya ngos2an ngetik di twiter sama foto sana sini buat bahan tulisan hahaha sampe foto dan isi tulisan ga nyambung hahahaa *maaf

      Delete
  2. baru tau ada konfrensi semacam ini. wadah yg baik buat sharing mengurus anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga kedepannya diadakan secara rutin ya, biar kita2 yang jadi orang tua ada semacam "sekolah parenting" hehehee

      Delete
  3. Meski saya tidak mengikuti kegiatan tersebut, saya merasa bisa mengikutinya secara tidak langsung. Postingan ini sungguh lengkap. Makasih banyak nggih. Ini ilmu penting agar dapat melakukan pendampingan terhadap buah hati dengan yang terbaik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mas, saya juga merasa sangat bersyukur bis amengikuti acara ini, say amerasa dibekali ilmu sebagai orang tua, semoga saya bisa menjadi orang tua yang lebih baik setelah mendapatkan bekal ini.

      Delete
  4. Replies
    1. pisaaaan, belum lagi anak2 yang naik2 ke panggung hahahaa jadi lieur nyimaknya XD

      Delete
  5. Seneng yah kalau ada acara kayak gini, bisa upgrade ilmu parenting

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget teh, secara nggak ada sekolah buat parenting kan? Jadi asli kebantu pisan 😁

      Delete
  6. Seneng ya Teh bisa ikut seminar keren macam ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banget teh, otak berasa ke refresh lagi dengan ilmu2 baru

      Delete
  7. Senang banget bisa hadir di acara ini selain nambah wawasan, ketemu narasumber kece juga ketemu teteh2 blogger yang keren :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku juga senang teh, ketemu banyak blogger kece dan dapatbanyak ilmu baru dari para ahlinya :) semoga makin banyak acara begini di Bandung ya teh

      Delete
  8. Ci windaaa kereeen lengkap banget postingannya, informatif jugaaa jadi yang nggk hadir bisa tetep dapet informasi hihih


    www.rahmabrilianita.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. kepanjangan nggak Rahma, ini udah disingkat2 yg penting2 ajah lho, soalnya banyak banget yg dibahas, ilmunya super banyak hehehee

      Delete
  9. Bermanfaat banget ini buat aku.. makasi banyak ci winda..

    hai-ariani.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak ilmunya ya, makanya aku seneng banget bisa hadir di acara ini ☺️

      Delete
  10. Samaan nih sama Tian doyanannya ChilGo, emang enak sik ya!

    ReplyDelete
  11. Wah... acaranya seru banget ci Winda.... sayangnya aku masih single. Jadi nggak bisa ikut keriaan ^ ^

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa buat bekal nanti saat sudah ada si kecil lho :)

      Delete
  12. Ini bermanfaat bgt artikelnya ci Winda. Gw jg pnh ikut seminar kesehatan gt dan memang 1000 hari pertama adalah semacam penentu tumbuh kembang anak selama hidupnya. Ya ampun kan gw jd mewek apa gw sudah memberi yg terbaik utk anak gw? Hiks... Btw, thx infonya!

    Fia - www.fiarevenian.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu dia Fia, aku juga kmrn baper berat, masih suka marah2 hahahaa padahal aku yang salah nggak ngomong sedetil mungkin jadi anakku nggak ngerti pertanyaanku :(

      Delete
  13. Aduh aku gemes liat mig xia, btw aku fokus sama poin2 kecerdasan. Kayaknya aku di no.5-6 deh haha secara anaknya bawel, kalau ming xia keliatannya di no brp ci? aku seneng deh kalau ada seminar2 gini ilmunya bisa diserap semua dan nambah pengetahuan banget soal tumbuh kembang anak ya. padahal aku blm ada anaknya hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. kamu kan emang senang anak-anak, malah pernah jadi guru TK pula :) salut ih sama guru, aku ngasuh satu ajah masih blom becus :(

      Delete
  14. Thank you infonya Ci...

    Acara kaya gini saatnya bawa si ayah, biar sama2 belajar yak

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, biar sama-sama mengerti dna ga saling menyalahkan bila terjadi sesuatu yang ga diinginkan, kebanyakan orang tua kan saling menyalahkan, apalagi bila ibu benar-benar sebagai ibu RT, ayah biasanya menyerahkan semuanya sama ibu :(

      Delete

♥ Link hidup, anonim dan spam akan otomatis terhapus ya :) ♥
♥ Jangan lupa klik 'notify me' biar bisa baca balasan komenku ♥

xoxo,
Winda ~ ♡